Jum’at,1 Juli 2022 / 1 Dzulhijah 1443
عَنْ أَبِي يَعْلَى شَدَّاد ابْنِ أَوْسٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : إِنَّ اللهَ كَتَبَ اْلإِحْسَانَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ، فَإِذَا قَتَلْتُمْ فَأَحْسِنُوا الْقِتْلَةَ وَإِذَا ذَبَحْتُمْ فَأَحْسِنُوا الذِّبْحَةَ وَلْيُحِدَّ أَحَدُكُمْ شَفْرَتَهُ وَلْيُرِحْ ذَبِيْحَتَهُ . [رواه مسلم]
Dari Abu Ya’la dari Syaddad bin Aus dia berkata, “Dua perkara yang selalu saya ingat dari Rasulullah, beliau bersabda: “Sesungguhnya Allah telah mewajibkan supaya selalu bersikap baik terhadap setiap sesuatu, oleh karena itu apabila salah seorang kalian hendak membunuh, maka bunuhlah dengan cara yang terbaik. Dan hendaklah salah seorang di antara kalian menajamkan mata pisaunya dan membuat nyaman hewan sembelihannya.”
عَنْ عَائِشَةَ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: إن اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُحِبُّ إِذَا عَمِلَ أَحَدُكُمْ عَمَلًا أَنْ يُتْقِنَهُ
Dari Aisyah radhiAllah anha, bersabda Rasulullah : “Allah azza wa jalla menyukai jika salah seorang di antara kalian melakukan suatu amal secara itqan.”
(Hadits di riwayatkan oleh Imam At–Tabrânî, dalam al-Mujam al-Awsat, No. 897, dan Imam Baihaqi dalam Sya’bu al-Îmân, No. 5312.)
Pelajaran yang terdapat dalam hadist
1-Imam al-Nawawi rohimahulloh memasukkan hadits pertama sebagai salah satu hadits dasar agama, berkaitan dengan kesempurnaan seluruh ajaran Islam. Yakni adanya tuntutan untuk melakukan amal dengan cara yang terbaik (ikhlas dan benar). Di antaranya adalah dengan memperhitungkan hal-hal yang dapat menyempurnakan amal tersebut, yang tercermin dari arahan Nabi untuk memastikan ketajaman pisau sebelum menyembelih.
2- Secara praktis, ihsan dapat dimaknai sebagai sikap melakukan suatu amal dengan memperhatikan hal-hal yang dapat menyempurnakannya, sedangkan itqan bermakna melakukan amal secara efektif dan efisien, sehingga dapat terselesaikan secara optimal, dari segi proses dan waktu.
3- Pada kedua hadits ini tercakup dua konsep dasar melakukan amal dalam Islam, yaitu ihsan dan itqan. Paduan keduanya melahirkan profesionalitas yang menopang kesuksesan di dunia dan akhirat.
4- Di antara bentuk amal yang ihsan dan itqan, dapat diekstrak dari Al-Quran dan hadits sebagai berikut:
Dikerjakan dengan perhitungan
Terdapat pesan penting dalam pelaksanaan sebuah amal dalam perintah Rasulullah dalam melakukan penyembelihan, yaitu dengan memastikan ketajaman pisau. Yakni, sebelum melakukan amal, perhitungkan dengan matang persiapannya, termasuk mengantisipasi kendala yang bisa muncul dalam proses pengerjaan amalan tersebut. Hal ini agar tidak menimbulkan kerusakan, kegagalan, bahkan bisa sampai menyakiti pihak lain.
Tema hadist yang berkaitan dengan Al-Quran:
1- Ihsan, amalan yang di lakukan dengan yang terbaik (ikhlas dan benar)
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun,
[Surat Al-Mulk : 2]
2- Itqan artinya kokoh (bermakna menyempurnakan atau mengerjakan dengan sempurna)
وَتَرَى الْجِبَالَ تَحْسَبُهَا جَامِدَةً وَهِيَ تَمُرُّ مَرَّ السَّحَابِ ۚ صُنْعَ اللَّهِ الَّذِي أَتْقَنَ كُلَّ شَيْءٍ ۚ إِنَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَفْعَلُونَ
Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal ia berjalan sebagai jalannya awan. (Begitulah) perbuatan Allah yang membuat dengan kokoh tiap-tiap sesuatu; sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
[Surat An-Naml : 88)
3- Di antara bentuk amal yang ihsan dan itqan adalah amal tersebut di upayakan agar selesai.
فَإِذَا فَرَغۡتَ فَٱنصَبۡ
Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, (Ash-Sharh:7)
4- Fokus untuk tidak tergesa-gesa untuk pindah ke hal lainnya sebelum sempurna
وَلَا تَعۡجَلۡ بِٱلۡقُرۡءَانِ مِن قَبۡلِ أَن يُقۡضَىٰٓ إِلَيۡكَ وَحۡيُهُۥۖ وَقُل رَّبِّ زِدۡنِي عِلۡمٗا
“…dan janganlah engkau (Muhammad) tergesa-gesa (membaca) Alquran sebelum selesai di wahyukan kepadamu, dan katakanlah, “Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku.” (QS: Thoha :114