BewaraMedia.com Fenomena bulan yang cukup langka sedang berlangsung sejak 14 Juni 2022 hingga 14 Juli 2022 mendatang.
Pada waktu ini akan terjadi purnama istimewa, yang mana Bulan Baru Mikro di apit oleh dua supermoon. Peneliti Pusat Riset Antariksa, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Andi Pangerang, menjelaskan, purnama kali ini bertepatan dengan Bulan Purnama Super (Full Supermoon) atau yang secara teknis di sebut Purnama Perige (Perigeal Full Moon). “Bulan Baru Mikro kali ini di apit oleh dua Bulan Purnama Super yang terjadi pada dua bulan berturut-turut. Fenomena ini terakhir kali terjadi pada tahun 2004 dan 2013,” terang Andi, seperti di lansir dari laman BRIN, Sabtu (2/7/2022).
Apa itu Bulan Purnama Supermoon
Super Bulan adalah istilah yang di gunakan oleh para astrolog untuk menggambarkan keadaan bulan penuh ketika bulan berada dalam posisi terdekatnya dengan Bumi. Istilah ini tidak di terima secara luas, terutama di kalangan ilmuwan. Secara spesifik, super bulan bisa merupakan Bulan Purnama atau Bulan Baru, yang jaraknya dengan bumi sekitar 10% atau kurang dari jarak lintasannya dengan bumi. Ketika fenomena ini terjadi, bulan tampak lebih besar dan lebih terang, meskipun perubahan jaraknya hanya beberapa kilometer
Bulan purnama yang terjadi pada bulan Juni di sebut dengan Purnama Stroberi Super (Full Strawberry Supermoon). Menurut Andi, penamaan tersebut berasal dari The Farmer’s Almanac (Almanak Petani Amerika). Pada bulan Juni di lakukan panen stroberi. “Jadi penamaan ini sebenarnya berasal dari penanda musim dan perilaku hewan yang timbul pada musim-musim tertentu bagi penduduk asli Amerika,” terang Andi.
melansir dari detik.com, Andi merinci, Purnama Stroberi Super terjadi pada 14 Juni 2022, pada pukul 18.51 WIB/ 19.51 WITA/ 20.51 WIT, pada jarak 357.368 KM, sedangkan Bulan Baru Stroberi Mikro terjadi pada 29 Juni 2022, pukul 09.52 WIB/ 10.52 WITA/ 11.52 WIT, pada jarak 406.569 KM.
Andi menambahkan, untuk Bulan Baru Stroberi Mikro tidak dapat di saksikan sebelum Matahari terbit. Sebab, terbitnya yang lebih lambat di bandingkan Matahari dan permukaan Bulan yang menghadap Bumi tidak terkena cahaya Matahari sehingga tampak gelap.
Purnama Rusa Super (Full Buck Supermoon).
Sedangkan pada bulan Juli rusa jantan muda mulai tumbuh tanduknya maka di sebut Purnama Rusa Super (Full Buck Supermoon). Definisi ini juga di pakai untuk fase Bulan baru. Lalu, untuk Purnama Rusa Super akan terjadi pada 14 Juli 2022, pukul 01.57 WIB/ 02.57 WITA/ 03.57 WIT. Pada jarak 357.418 KM.
“Untuk menyaksikan fenomena ini, masyarakat cukup arahkan pandangan sesuai arah terbit hingga terbenamnya bulan. Pada waktu yang telah di tentukan sebelumnya. Fenomena ini bisa di amati tanpa perlu bantuan alat optik apapun. Kecuali jika ingin mengabadikannya dalam bentuk foto ataupun video,” jelasnya.
Fenomena Bulan Baru Mikro yang di apit dua kali Supermoon berturut-turut ini terjadi sembilan tahun sekali. Di mana terakhir kali terjadi pada tahaun 2004 dan 2013.
Dengan begitu, setelah terjadi pada periode Juni-Juli tahun 2022 ini. Berikutnya fenomena langka Bulan Baru Mikro di apit dua Supermoon ini akan terjadi kembali pada tahun 2031 dan 2040. (TB)