BewaraMedia.com – Bermula dari aksi seorang ibu bernama Santi Warastuti. Ia beraksi di car free day (CFD) Jakarta membawa poster tuntutan legalitas ganja untuk pengobatan sang anak, Pika.
Santi percaya ganja dapat di gunakan untuk mengobati penyakit Cerebral Palsy Pika. Akibat penyakitnya itu, Pika kerap mengalami kejang setidaknya dua kali dalam seminggu. Tubuhnya kaku.
“Ganja medis ini bagi saya urgent. Karena Pika, anak saya masih belum bebas dari kejang – kejang,”. Kata Santi saat di temui di sela gelaran car free day, Minggu (26/6).
Ganja medis yang di perlukan Pika berbeda dengan ganja yang beredar ilegal dan di salah gunakan sejumlah orang. Ganja medis merupakan pemanfaatan komponen kimia pada tumbuhan ganja untuk tujuan pengobatan. Melansir Info Viral
Namun untuk keperluan medis, hanya dua senyawa yang di gunakan, yakni Delta-9-tetrahydrocannabinol (THC) dan cannabidiol (CBD). THC sendiri memberikan efek relaksasi. Efek ini biasa di peroleh mereka yang mengisap daun ganja kering.
Sementara cannabidiol atau CBD banyak di pasarkan dalam bentuk minyak. Jenis ini bisa di gunakan secara topikal maupun oral. Minyak CBD akan berinteraksi dengan reseptor saraf. Kemudian mengirim sinyal pada sel untuk regulasi gerakan, mood, imun, dan kestabilan kondisi.
Berikut manfaat Ganja bagi kesehatan dan medis.
- Mengobati glaukoma. Penggunaan ganja dapat di gunakan untuk mengobati dan mencegah penyakit mata glaukoma. Penyakit ini meningkatkan tekanan pada bola mata. Sehingga dapat mengakibatkan rusaknya saraf optik dan menyebabkan hilangnya penglihatan.
- Menurunkan kecemasan. Pada tahun 2010, para peneliti di Harvard Medical School mengatakan ganja dapat mengurangi kecemasan dan memperbaiki mood seseorang. Pasalnya ganja bertindak sebagai obat penenang dalam dosis rendah. Sementara itu jika di gunakan dalam dosis tinggi akan mengakibatkan meningkatnya rasa cemas dan ketakutan.
- Mengatasi gejala Lupus dan kelainan autoimun. Ganja medis di gunakan untuk mengobati penyakit autoimun Sistemik Lupus Ertyhematosus. Lupus merupakan penyakit yang menyerang diri sendiri tanpa alasan yang jelas. Beberapa bahan kimia dalam ganja tampaknya memiliki efek menenangkan sistem kekebalan tubuh. Oleh Karna Itu dapat membantu mengatasi gejala Lupus.
- Ganja melindungi otak setelah terkena stroke. Penelitian dari Universitas Nottingham menunjukkan bahwa ganja dapat membantu melindungi otak dari kerusakan akibat stroke. Ganja mampu mengurangi ukuran area yang terkena dampak stroke. Beberapa penelitian mengatakan ganja dapat membantu melindungi otak setelah kejadian traumatis. Salah satunya gegar otak.
- Memperlambat perkembangan penyakit Alzheimer. Sebuah studi yang di pimpin oleh Kim Janda dari Scripps Research Institute mengemukakan, marijuana dapat memperlambat perkembangan penyakit Alzheimer. Zat THC memperlambat pembentukan plak amiloid. Plak ini membunuh sel otak dan menyebabkan Alzheimer.
Apakah di Indonesia dapat di legalkan seperti di negara lain???