Cimahi, Bewaramedia.com – Sekretaris DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kota Cimahi, Muchamad Efendi menyatakan PSI saat ini tidak membatasi diri sebagai partai untuk kaum milenial, namun PSI telah membuka diri untuk semua kalangan usia.
”Dengan bergabungnya saya ke PSI, menandai PSI tidak lagi membatasi hanya untuk kaum milenial saja. Kalau partai lain baru-baru ini mengangkat kaum milenial, PSI sudah sejak lama dikenal sebagai partai kaum milenial,” kata Kang Pepen.
Menurutnya, saat ini beberapa partai lama maupun baru mulai membranding diri sebagai partai yang peduli kepada kaum milenial, kalau PSI sudah dari dulu dan jadi partainya kaum milenial.
“Mengapa mereka melakukan itu karena pada tahun 2024 kita mendapatkan bonus demografi dengan jumlah pemilih pemula atau swing vooter dari kaum milenial diatas lima puluh persen, untuk itu kami membuka diri bagi kalangan manapun baik junior maupun senior untuk berkarir menjadi anggota legislatif ataupun eksekutif dari PSI,’ imbuh Kang Pepen.
Hal itu dikemukakan Muchamad Efendi yang akrab disapa Kang Pepen selepas mendampingi Ketua Umum (Ketum) PSI Giring Ganesha saat berziarah ke Makam Keramat Sayyidi Syeikh Maulana KH. Rd. Usman Dhomiri di Padasuka Kota Cimahi, Jumat (30/09/2022). Selain berziarah, Giring sebelumnya menemui komunitas ojol, grebeg Pasar Atas Cimahi dan agenda lainnya di Bandung.
Selama ini, menurut Kang Pepen, belum pernah ada ketua umum partai yang berziarah ke Makam KH Usman Dhomiri.
”Dengan kedatangan Bro Ketum (Giring Ganesha), ke makam Syeikh Maulana KH. Rd. Usman Dhomiri, RA. mudah-mudahan Partai PSI mendapat keberkahan,” harapnya.
Kang Pepen memaparkan sejarahn KH Usman Dhomiri adalah salah seorang Tokoh Nasional yang sudah dinobatkan sebagai Pahlawan Nasional kemudian diabadikan menjadi salah satu nama jalan di Kota Cimahi.
“Beliau seorang penyebar Tarekat Tijaniyah di Indonesia. Bahkan kakek saya juga salah seorang muridnya. Mudah mudahan dengan momen ini bisa mengangkat PSI lebih baik lagi,” ungkapnya.
“Menurut cerita kakek saya Ahmad Riva’i yang akrab dipanggil Abah, beliau sering cerita kalau tokoh-tokoh nasional seperti Bung Karno, HOS Cokroaminoto dan KH Ahmad Dahlan pun pernah berkunjung ke Rumah KH Usman Dhomiri, dulu saya pernah lihat foto-foto nya di rumah Abah sayang foto fotonya sekarang sudah tidak ada,” tutur Kang Pepen.
Masih menurut cerita Abah, imbuh Kang Pepen, saat perang mempertahankan kemerdekaan sekitar tahun lima puluhan terjadi perang antara tentara NICA dan pasukan Hizbullah yang dipimpin oleh KH Usman Dhomiri.
“Ada sembilan orang pasukan Hizbullah yang gugur saat perang tersebut, yang dikuburkan di kebun Abah saya, dengan ciri pohon salak,” pungkasnya. (Ad/K/JK).
Editor: Jumadi Kusuma