Tanggamus, Bewaramedia.com – Sejumlah kartu ATM dana Program Indonesia Pintar (PIP) dipegang oleh oknum guru, sehingga orangtua siswa tidak bisa mencairkan dana bantuan PIP sendiri, tetapi menunggu dicairkan pihak sekolah itupun disunat.
Hal itu terjadi di SDN 1 Pekon Ampai Kecamatan Limau, Kabupaten Tanggamus, Provinsi Lampung.
Menurut penuturan orangtua siswa yang enggan disebutkan namanya, mengaku sudah lama tidak tidak menerima kartu ATM PIP ditahan pihak sekolah dengan alasan ATM belum jadi dan tidak dapat mencairkan sendiri.
Kartu ATM itu tidak kunjung diberikan kepada wali murid.
“Kami hanya bisa pasrah menunggu dana PIP itu diberikan kepada kami,” keluhnya.
“Kami cuma diberikan buku tabungan PIP dan itu juga bersifat sementara, karena kalau dana PIP anak kami sudah disalurkan melalui ATM, buku tabungan diambil kembali oleh guru,” tuturnya.
“Kami sangat kecewa terhadap penahanan ATM PIP anak kami dikarenakan sebagai wali murid tidak seutuhnya tahu jumlah uang yang diberikan oleh pemerintahan untuk dana PIP dan jelas kami tidak bisa mengambilnya sendiri karna ATM anak kami tidak ada,” jelasnya.
Selain itu, imbuhnya, setelah cair pun dana PIP dipotong sebesar Rp 50.000 per siswa dengan alasan biaya operasional pencairan.
Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 1 Pekon Ampai, Rosmayati menerangkan pengurusan PIP ditugaskan pada guru yang bernama Ijal yang saat ini sedang keluar kota.
Menurutnya, sekolah hanya memberikan surat pengantar, di bank tidak bisa mengambil PIP secara individu harus diminta secara kolektif dari sekolahan.
“Saya juga tawarkan bapak atau ibu wali murid boleh ambil sendiri. Saya sudah kasih surat pengantar untuk wali murid, kemudian mereka sudah datang ke bank namun ditolak harus kolektif (harus semuanya) tidak bisa sendiri sendiri dikarenakan harus melalui lembaga sekolahan,” jelas Rosmayati.
Kepsek, lanjutnya, memberikan surat pengantar lalu diantarkan satu guru yang diwakilkan oleh masyarakat untuk mengambil uang itu yang dipercaya oleh masyarakat.
“Kebetulan waktu itu wali murid percayakan untuk mengelola itu ialah guru yang bernama Ijal dikarenakan masyarakat sini karena dia tahu siapa siapa, jadi disalurkan dana PIP itu bisa langsung,” pungkas Rosmayati.*(if/jk)
Reporter: Ihsan Fitra
Editor: Jumadi Kusuma