The World Bank Gelar Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan
Bandung, Bewaramediaaa – Guru yang sekarang disebut tenaga pendidik merupakan aset terpenting sebuah bangsa, banyak peran dan bidang dalam pengelolaan pendidikan menjadi lebih baik dan terasa outputnya. Guru Bimbingan Konseling merupakan Ruh nya sekolah/madrasah di suatun lembaga pendidikan akan tetapi secara jumlah masih kekurangan khusunya madrasah di kota bandung, peran guru BK adalah mempersiapkan siswa benar benar siap belajar dengan guru mata pelajaran transfer of learning.
Pengurus Kelompok Kerja (POKJA) Musyawarah Guru Bimbingan Konseling Madrasah Tsanawiyah Kota Bandung Ibuj Ani Rahmawati yang digelar di MTsN 1 & 2 menjelaskan, ada 3 prinsip Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) 1. Berdasarkan Kebutuhan, jadi harus ada data 2. Bertahap, apakah untuk peningkatan kompetensi atau profesionalitas 3. Berkelanjutan, apakah ada kelanjutan kegiatan mandiri setelah kegiatan PKB. Ini harus di upload di aplikasi jika di laksanakan, jelasnya ani.
Guru BK MTs di Kota Bandung Jumlah nya sedikit, dari sekitar 60-an MTs yang mengikuti PKB ini hanya 20-an peserta , bahkan mengambil dari daerah lain seperti kabupaten bandung jadi minoritas, sebutnya bapak iik sebagai fasilitator pengembangan keprofesian berkelanjutan.
Selain itu dalam kegiatan ini Bapak IIK Fasilitator MGBK Jawa Barat, Berupa IN dan ON Sebanyak 5 kali, guru guru BK di berikan Lembar lembar Kerja sebagai bahan pelatihan dan penerapan ON nya seminggu sekali di Madrasah Masing-masing.
Diharapkan MGBK Bisa Mewarnai
Ani Rahmawati dalam wawancaranya, Program MGBK MTs ini sudah berjalan hampir Lima Tahun Kebelakang. Sekarang ini ada bantuan bersifat stimulan dari The World Bank. MGBK memang minoritas tapi semoga bisa mewarnai yang lain bukan hanya peserta didik namun guru dan orangtua.
Harapannya Ani Rahmawati Setelah PKB ini akan mengadakan pertemuan. Apakah sebulan sekali atau penyesuaian dengan Guru BK penuh Cinta dan Stimulan Bantuan The World Bank.
“Dalam kegiatan akhir tgl 18 Oktober 2022 sebagai monitoring menyebutkan stimulant. Selang satu tahun akan tetapi melihat MGBK ini seperti Jantungnya Sekolah. Objeknya Manusia di Lingkungan Pendidikan menjadi pendorong dan penggedor maka akan di laksanakan tahun depan. Di usahakan mendapatkan kembali bantuan stimulant, selang setahun the word bank menjadi pengecualian,” harapnya.***
Jurnalis: Endang Suherli
Editor: PIpih Fendy