Kota Magelang, Bewaramedia – Gempa bumi yang menguncang Cianjur beberapa waktu lalu, mengundang keprihatinan banyak pihak. Berbagai aksi simpati terus diadakan di berbagai daerah. Seperti halnya yang dilakukan oleh Lintas Komunitas Kota Magelang, pada Rabu (30/11/ 2022) malam di kompleks Bakorwil II Kedu-Surakarta.
Aksi doa Bersama tersebut diinisiasi oleh Paguyuban Peduli Kali Magelang (PPKM). Turut hadir dalam acara itu, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra), yang mewakili Wali Kota Magelang, Setda Kota Magelang Edi Priyambudi, Komandan Kodim 0705/Magelang yang diwakili oleh Pasiter Kodim Kapten Kav Sriyanto, Paguyuban Umat Beriman Magelang dan masyarakat umum. Mereka hadir dengan mengenakan pakaian yang serba hitam.
Diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan doa Bersama, para peserta terlihat khidmad mengikuti acara tersebut. Kemudian kesaksian para relawan yang menceritakan bagaimana bencana gempa bumi meluluhlantakkan kota Cianjur.
“Saat kami di sana, kami tidak punya gambaran sama sekali dan lokasi desa terparah yang sebenarnya kalau lancar bisa ditempuh dalam waktu 30-60 menit perjalanan, tapi karena banyak reruntuhan dan jalannya sempit jadi kami berangkat pukul 13.30 siang dan tiba dilokasi pukul 18.00,” ungkap Kristian.
Selain itu, Kristian juga menggambarkan jika medan yang dilalui untuk dapat menuju lokasi sangat berat, sehingga dibutuhkan motor trail untuk bisa menerobos medan.
“Kalau bisa sih mungkin ada komunitas motor trail yang bersedia menjadi relawan, karena memang medan disana itu sulit, banyak longsor dan reruntuhan serta kondisi jalan yang sempit,” jelas relawan bagian logistik dan penyintas tersebut.
Selain doa bersama, pada kegiatan itu juga dilakukan penggalangan dana yang hasilnya akan disalurkan untuk korban gempa di Cianjur.
Di sela-sela acara, salah satu panitia kegiatan doa bersama, Nana Paundra dari PPKM menyampaikan bahwa, kegiatan tersebut adalah aksi spontanitas sebagai bentuk simpati kepada para korban gempa di Cianjur.
“Kita spontan saja sebagai bentuk rasa simpati, dan juga acara malam ini hanya direncanakan selama 5 hari saja,” kata Nana.
Selain itu, PPKM juga merangkul komunitas relawan seni serta Granat Resque untuk penggalangan dana yang nantinya akan langsung disalurkan melalui dinas terkait.
“Biar sedikit tapi bisa membantu mereka, sebelumnya kita juga pernah melakukan hal serupa, saat bencana Lombok dan Semeru,” tambah Nana.
“Malam ini juga masih banyak relawan, yang masih terus bergerak. Mereka berada di jalan-jalan yang setrategis sambil terus menggalang dana, pungkasnya. (hm)