Bandung, Bewaramedia – Ekonomi syariah saat ini tengah menjadi daya tarik baru dalam perekonomian global. The State of Global Islamic Economy sendiri pada tahun 2020 mengestimasikan bahwa 1,9 miliar penduduk Muslim di dunia melakukan pengeluaran sebesar US$ 2,02 triliun pada enam sektor riil ekonomi syariah yang terdiri dari sektor makanan halal, pariwisata halal, media dan hiburan, fesyen, farmasi, kosmetik, dan keuangan.
“Dari pengeluaran US$ 2,02 triliun itu lebih dari 10%-nya adalah orang Indonesia. Maka, kita jangan hanya jadi konsumen saja, masih terbuka peluang pasar ekspor sebesar 61% atau US$ 139 juta,” kata Direktur Infrastruktur Ekosistem Syariah (KNEKS), Dr. Sutan Emir Hidayat, Sp.P, MBA, saat membuka acara Muslim Life Fair 2022 di Bandung, Jawa Barat kemarin (9/12).
Peluang tersebut jika dimanfaatkan dengan optimal oleh para pelaku usaha akan sangat membantu pemerintah dalam mewujudkan visi Indonesia menjadi Global Halal Hub pada tahun 2024. Ditambah lagi pada saat ini pelaku usaha dimudahkan untuk masuk Kawasan Strategis Ekonomi seperti di KPBPB dan KEK (Kawasan Ekonomi Khusus), membuat akses menjangkau pasar global semakin mudah.
Meski ekonomi dan keuangan syariah potensinya besar, Indonesia masih memiliki tantangan untuk mewujudkannya karena masih perlu edukasi literasi pelaku usaha halal terus menerus. Terbukti masih banyak produk halal yang belum tercatat sebagai produk ekspor halal. Muslim Life Fair 2022 di Bandung menjadi salah satu jembatan dan media edukasi bagi mereka.