Cimahi, BewaraMedia- Inspeksi Mendadak (Sidak) Komisi I DPRD Kota Cimahi ke Kolam Retensi di Pasirkaliki RW 12 Kecamatan Cimahi Utara. Untuk membahas masalah Kolam retensi Pasirkaliki di RW 12 bekerja sama antara Pemerintahan Kota Cimahi dan Pemerintahan Kota Bandung.
“Sebaiknya kolam penampungan untuk tadah banjir antara dua wilayah Kota Cimahi dan Kota Bandung, dapat dimanfaatkan menjadi objek destinasi wisata dan pagelaran seni budaya. Daripada tempat tersebut kumuh hanya dibatasi pagar kawat yang seperti tidak terurus,” ujar Ketua Komisi I, Hendra Saputra saat melakukan sidak kelokasi tersebut, Senin (6/3/2022).
Sidak yang dilakukan Komisi diikuti Hendra Saputra (Ketua), Sudiarto (Anggota), Yulianawati (Anggota), Oneng Aminah (Anggota), Sobari (Anggota) didampingi Sekretaris Camat Cimahi Utara, Yuyus Supriatna dan staf kecamatan, Lurah dan Ketua RW 12 Pasirkaliki.
Selanjutnya menurut Hendra, pihaknya melakukan sidak ke Kantor Kecamatan terlebih dahulu, dikarenakan adanya pengaduan dari masyarakat, maka atas pengaduan tersebut harus disikapi segera.
“Jangan sampai jadi fitnah bila laporan masyarakat tersebut tidak dilaksanakan oleh Komisi I,” jelasnya.
Hendrapun menjelaskan pihaknya sudah melakukan sidak ke RW 12 Kolam retensi Pasirkaliki. “Saya melihat Embung (kolam retensi), terus terang saya sangat terkesan dengan adanya Embung di situ, malah saya terpikirkan bagaimana Embung ini, menjadi arena wisata,”
Hendra menyarankan kepada Pemerintahan Kota Cimahi dan Kota Bandung, bila Embung tersebut disulap menjadi objek wisata, akan menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) baik bagi Kota Cimahi maupun Kota Bandung,
“Hanya harus dikelola dengan baik, pinggir-pinggir kolam ditanami tanaman, sebagai ramah lingkungan, bisa dipakai tempat pemancingan, atau ada panggung sebagai tempat gelaran seni dan budaya, adanya para UMKM yang berjualan disana dan akan meningkatkan perekonomian masyarakat setempat,” jelas Hendra.
Karena berdasarkan pengaduan dari masyarakat tersebut masalah lokasi kolam retensi Pasirkaliki di RW 12 banyak digunakan tempat berpacaran bagi muda-mudi.
“Memang pada saat kami kesana tidak ada, entah karena Kami datang terlalu siang? dan kami akan coba datang malam hari, hal ini juga perlu ditertibkan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak senonoh,” tegas Hendra.
Jurnalis: Pipih Fendy
Publisher: VRM