Majalengka, Bewaramedia – Insiden seorang anak yang tewas terlindas Truck proyek pembangunan Jalan Tol Cisumdawu membuat Anggota Komisi V DPR RI, H. Mulyadi merasa prihatin. Apalagi hal ini terjadi di tengah keterlambatan proyek tersebut.
“Saya ingatkan, Pa, delaynya proyek ini, luar biasa konsekuensinya. Bukan dalam kontek fungsinya, tapi delaynya proyek itu akan ada konsekuensi terhadap cost of fund dan segala macam. Apalagi ada pembengkakan nilai proyek. Ini kan nanti jadi beban negara,” tegasnya.
Hal tersebut dikemukakan politisi Gerindra itu, di hadapan para pejabat Kementerian PUPR, Badan Pengatur Jalan Tol dan Badan Usaha Jalan Tol, saat Komisi V berkunjung ke lokasi pembangunan di Majalengka. Kunjungan ini, untuk mengetahui mengapa proyek bisa terus-menerus mengalami keterlambatan.
“Saya sampai tahu ada anak kecil terlindas truck. Akhirnya bermasalah terhadap operasional Bapak, suplai material jadi sulit. Padahal ternyata sentuhannya sederhana, saya denger bapak-bapak kontraktor tidak memberikan uang kerohiman, uang belasungkawa. Mengerikan sekali yang triliunan tapi uang belasungkawa tidak diberikan. Gimana moralnya?” tandas Mulyadi dengan nada tinggi.
Mantan Ketua DPD Gerindra Jabar ini meminta Kementerian PUPR dan BPJT tak ragu memberikan sanksi terhadap para kontraktor yang membuat teknis pembangunan jadi terlambat. “Mereka tidak ‘ngeh’ bahwa ini membebani negara. Alokasi pembayaran bunga (utang) negara ini luar biasa. Bapak-bapak asyik mengerjakan proyek, tidak ada sanksi gara-gara Bapak-bapak delay,” ujar anggota DPR dari Dapil Bogor ini.***
Sumber: JMSI Jabar
Editor/Uploader: Muchamad Efendi