Bandung, BewaraMedia – Jika diberi amanah dan kepercayaan dari rakyat Jabar untuk menjadi Gubernur, Ono Surono berjanji tak akan menjadikan posisi Wakil Gubernur sebagai ban serep. Karena Wakil Gubernur bukan pelengkap penderita yang hanya dialas atau diberi tugas sekehendak hati Gubernur.
“Saya berencana –jika memang dikabulkan menjadi Gubernur Jabar– setiap hari Jumat akan dijadikan acara ‘Ngariung Bareng Rakyat’. Full hari Jumat itu akan saya akan hadirkan seluruh dinas. Sebisa mungkin persoalan yang ada, akan dieksekusi langsung. Naah, Wagub yang akan tentukan siapa saja unsur masyarakat yang ketemu saya di hari Jumat itu,” kata kandidat Gubernur dari PDI Perjuangan itu.
Hal itu dikemukakannya saat menjadi narasumber pada serial diskusi pilkada bertajuk “Mencari Pemimpin Pilihan Rakyat”, yang digagas Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) Jabar dan PW Muhammadiyah Jabar, Sabtu (3/8).
Paparan Ono Surono pun dibahas oleh dua panelis, pengamat politik Unpad Dr. Firman Manan dan Sekretaris JMSI Jabar Dadan Hendaya. Serial diskusi ini sudah memasuki pekan kelima, dengan menghadirkan para kandidat gubernur, bupati dan walikota potensial. Pekan depan, diskusi rencananya akan menghadirkan Haru Suandharu, kandidat Gubernur Jabar dari PKS.
Dikatakan, Wagub akan berfungsi mengawasi jalannya pemerintahan dan program pembangunan. “Karena dia kan berjuang bersama-sama saya untuk menjadi pemimpin di Jabar. Masa setelah perjuangan berhasil, keringatnya dilupakan. Apalagi keliling Jabar itu pasti melelahkan, sehingga butuh orang kedua yang juga energik,” tandas anggota Komisi IV DPR RI ini.
Ketika ditanya siapa yang digadang-gadang untuk menjadi wakilnya, Ono secara diplomatis menyebut, “Jika KIM solid, berarti di pihak sana ada Partai Golkar, Gerindra, Demokrat, PAN dan PSI. Kita di sini terbuka peluang bersama dengan calon dari PKB, Nasdem, PPP atau PKS. Semua bisa terjadi, masih sangat cair.” *
Jurnalis: Pihfend