Pemkot Cimahi Gelar Intervensi dan Monev RW Siaga Aktif Dalam Implementasi Germas

oleh
oleh
Budi Raharja Pj. Sekda Kota Cimahi saat menyampaikan arahanya dalam gelar intervensi. (Foto; Dok. Diskominfo Kota Cimah)

Cimahi, Bewaramedia – Peningkatan kualitas kesehatan masyarakat tidak dapat dilakukan hanya oleh pemerintah. Dibutuhkan kolaborasi antara stakeholder dan elemen masyarakat.

Dengan keterlibatan semua elemen masyarakat, tingkat kesehatan masyarakat yang baik bukan hal yang mustahil untuk diwujudkan. Pemerintah Daerah Kota Cimahi berkomitmen dalam meningkatkan pembangunan di segala bidang dilandaskan pada pembangunan kota berwawasan kesehatan yang dilaksanakan secara bersama oleh Sem pihak terkait, agar terwujud Kota Cimahi yang bersih, aman, nyaman, dan sehat untuk dihuni, sekaligus sebagai tempat bekerja bagi warganya.

Komitmen tersebut dapat diwujudkan, salah satunya dengan menggerakkan unsur pentahelix, diantaranya pemerintah, swasta, masyarakat, pelaku usaha (CSR) dan media. Dengan melibatkan masyarakat, dalam hal ini RW Siaga, diharapkan dapat menjadi stimulasi dalam upaya Germas dan peningkatan kota sehat di Kota Cimahi. Sebagai upaya untung mendorong peran aktif masyarakat, Pemerintah Daerah Kota Cimahi melalui Dinas Kesehatan menggelar intervensi dan monev RW Siaga Aktif dalam implementasi Germas dan upaya Kota Sehat, di Aula Gedung A Kantor Pemkot Cimahi, pada Jumat (06/09/2024).

RW Siaga

RW Siaga adalah, suatu tatanan masyarakat yang penduduknya memiliki kesiapan sumber daya dan kemampuan serta kemauan untuk mencegah dan mengatasi masalah kesehatan, bencana dan kegawat-daruratan kesehatan secara mandiri, yang merupakan salah satu unsur penting dalam pentahelix .

RW Siaga Aktif merupakan salah satu motor pengerak dalam dinamika kegiatan menuju kota sehat, terutama dalam tatanan kehidupan masyarakat yang sehat dan mandiri.

Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota Cimahi, Budi Raharja menyampaikan bahwa, kegiatan tersebut merupakan salah satu upaya untuk mengkolaborasikan semua unsur pentahelix untuk mewujudkan Kota Cimahi sebagai Kota Sehat.

“Kegiatan hari ini adalah Sosialisasi RW Siaga Aktif terkait Kota Sehat. Kota Sehat ini adalah sesuai dengan surat keputusan bersama Mendagri dan Menteri Kesehatan sejak tahun 2005, bahwa untuk mendukung IPM dimensi kesehatan itu salah satu bentuknya adalah terbentuknya Kabupaten / Kota Sehat. Kata kuncinya adalah, adanya kolaborasi yang dukungan dari semua stakeholder baik itu pemerintah, swasta dan juga masyarakat seperti sekarang dikenal dengan pentahelix termasuk media dan pelaku usaha,” terang Budi.

Ia menambahkan, upaya meraih predikat sebagai Kota Sehat sejalan dengan visi jangka panjang Cimahi yakni sebagai kota yang Campernik, yaitu Kota Cimahi yang maju, unggul dan berkelanjutan. Untuk mewujudkan hal tersebut tentu harus disertai dengan aksi meningkatkan kesehatan masyarakat Kota Cimahi.

Budi Raharja Pj. Sekda Kota Cimahi, saat menyampaikan arahanya dalam gelar intervensi. (Foto; Dok. Diskominfo Kota Cimah)

“Tentu kondisi masyarakatnya harus betul-betul sehat gitu ya. Nah nanti akan disosialisasikan kembali di tingkat RW, yang nantinya akan dilombakan dan dinilai. Lomba-lomba ini bukan tujuan seutuhnya, tapi menjadi alat bagaimana RW bisa terlibat aktif dalam mewujudkan Kota Cimahi sebagai Kota Sehat,” harap Budi.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan, Mulyati menyampaikan bahwa indeks kesehatan masyarakat Kota Cimahi telah mengalami peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

“Indeks kesehatan sudah di angka 84,31, artinya, nilai kita sudah naik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya,” bebernya. Mulyati menyebut, pihaknya telah melakukan persiapan dalam mewujudkan Kota Cimahi sebagai Kota Sehat. Ia mengungkapkan bahwa sejak tahun 2017 Kota Cimahi tidak lagi menyandang predikat Kota Sehat, karenanya melalui Dinas Kesehatan dan dinas terkait, Pemerintah Daerah Kota Cimahi akan berupaya untuk meraih kembali predikat Kota Cimahi sebagai Kota Sehat.

Berbagai upaya akan dilakukan bersama agar bisa kembali mendapatkan predikat sebagai Kota Sehat. Salah satu unsurnya adalah tidak adanya ODF. “Itu yang sedang kita gagas dengan Forum Kota Sehat. Targetnya tahun depan akan mengikuti verifikasi tingkat Provinsi, di bulan Oktober ini akan turun penilaian dari Provinsi, tahun depan kita mengikuti penilaian, jadi persiapan sudah dilakukan jauh-jauh agar dapat meraih hasil yang optimal,” tukasnya optimis.

Sementara itu, sasaran kegiatan Intervensi RW Siaga Aktif adalah, 15 kelurahan se-Kota Cimahi. Berfokus dengan 1-2 lokus pada setiap kelurahan. Beberapa hal yang menjadi fokus intervensi diantara adalah, inovasi dalam peningkatan gerakan masyarakat hidup sehat, inovasi dalam mewujudkan Cimahi zero new stunting, inovasi dalam pencegahan DBD, inovasi dalam gerakan TOSS TB dan cegah HIV. Hal itu perlu dilaksanakan guna mencapai tujuan SDG’s, yaitu terwujudnya kehidupan yang sehat dan sejahtera. ***

 

No More Posts Available.

No more pages to load.