Cimahi, BewaraMedia, – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Cimahi kembali menegaskan pentingnya peran media dalam mengawal jalannya Pemilu. Dalam sebuah pertemuan dengan insan media di Imah Seniman, Bandung Barat, pada pada 21 – 22 November 2024.
Turut Hadir dalam pertemuan tersebut Koordinator Divisi Pengawasan, Partisipasi Masyarakat, dan Humas Bawaslu Cimahi, Achmad Yasin Nugraha, serta Mega Nugraha (Tribun Jabar) sebagai narasumber dalam pertemuan tersebut.
Achmad Yasin Nugraha, menyampaikan apresiasi atas kontribusi media selama ini.
“Media adalah mitra strategis kami dalam memastikan proses demokrasi berjalan dengan jujur dan adil,” ujar Achmad. Ia menekankan bahwa informasi yang akurat dan cepat dari media sangat krusial dalam mendeteksi dini potensi pelanggaran pemilu.
Achmad juga menyoroti tantangan yang dihadapi Bawaslu dalam mengawasi seluruh tahapan pemilu, mulai dari pendaftaran pasangan calon hingga hari pemungutan suara. Dengan luas wilayah dan jumlah pemilih yang cukup besar, pengawasan secara menyeluruh membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk media.
“Kami berharap sinergi antara Bawaslu dan media dapat terus ditingkatkan,” imbuh Achmad. “Dengan saling berkoordinasi, kita dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat tentang pentingnya partisipasi dalam pengawasan pemilu.”
Dalam kesempatan tersebut, Bawaslu Cimahi juga membuka ruang bagi media untuk menyampaikan masukan dan saran terkait peningkatan kualitas pengawasan pemilu. Achmad mengajak media untuk lebih proaktif dalam meliput kegiatan-kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu.
“Kami sangat terbuka untuk diskusi dan kerja sama. Silakan sahabat-sahabat media datang ke kantor kami untuk berdiskusi lebih lanjut,” tambahnya achmad.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Kota Cimahi, Fathir Rizkia Latif, menekankan pentingnya peran media dalam menciptakan Pemilu yang transparan dan informatif. Dalam diskusi dengan insan media, Fathir menyampaikan apresiasi atas kontribusi media dalam memberikan edukasi kepada masyarakat dan mendorong partisipasi aktif dalam pesta demokrasi.
“Media memiliki peran strategis dalam menyampaikan informasi dan regulasi kepada masyarakat. Kolaborasi antara Bawaslu dan media sangat diperlukan untuk mencegah penyebaran informasi yang tidak sesuai aturan,” ujar Fathir.
Fathir mengakui bahwa tantangan utama Bawaslu adalah memastikan masyarakat memahami aturan Pemilu. Tugas seperti penertiban Alat Peraga Kampanye (APK) dan penindakan kampanye di luar jadwal kerap menimbulkan kesalahpahaman.
“Perbedaan pandangan dalam demokrasi itu wajar. Namun, miskomunikasi sering kali membuat masyarakat mengira Bawaslu tidak bekerja. Padahal, kami hanya menjalankan tugas sesuai koridor kewenangan yang telah ditetapkan,” tegasnya.
Fathir juga mengingatkan pentingnya menjaga kewenangan Bawaslu agar tidak melampaui batas. Ia mengajak media untuk terus bersinergi dalam menyampaikan informasi yang benar dan sesuai regulasi.
“Interaksi antara Bawaslu dan media harus semakin intens, baik secara kelembagaan maupun melalui acara resmi, demi meningkatkan pemahaman masyarakat tentang aturan Pemilu,” lanjutnya.
Fathir menegaskan bahwa keberhasilan Pemilu yang berkualitas adalah tanggung jawab bersama. “Kami di Bawaslu dan teman-teman media saling melengkapi untuk menjaga demokrasi tetap berjalan sesuai aturan,” pungkasnya.