Yogyakarta, Bewaramedia – Guna memperluas wawasan akademik dan memperkuat pemahaman tentang konsep rasionalitas dalam ekonomi Islam, sekolah tinggi agama Islam Yogyakarta STAI menggelar Academic Online bertema “Rasionalitas Ekonomi Islam, pada Senin (23/12/2024) di kampus setempat.
Kegiatan tersebut menghadirkan narasumber utama Dr. Fatmawati Sungkawaningrum, dosen Ekonomi Syariah dari INISNU Temanggung, serta Keynote Speech oleh Navirta Ayu, Kaprodi Ekonomi Syariah STAI Yogyakarta.
Dalam Keynote Speech-nya, Navirta Ayu menegaskan pentingnya memahami rasionalitas ekonomi dalam perspektif Islam.
“Rasionalitas dalam ekonomi Islam tidak hanya berfokus pada logika ekonomi duniawi, tetapi juga mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dan prinsip syariah. Ini adalah kerangka kerja untuk mencapai kesejahteraan dunia dan akhirat,” jelasnya.

Sesi utama dibawakan oleh Dr. Fatmawati Sungkawaningrum. Ia memaparkan bagaimana rasionalitas ekonomi Islam dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari.
“Rasionalitas dalam Islam tidak hanya melihat manfaat duniawi seperti, harga murah atau kemudahan transaksi, tetapi juga memperhatikan keberkahan, keadilan, dan kemaslahatan,” terangnya.
Ia juga mencontohkan tentang memilih untuk pengelolaan keuangan. “Sebagai contoh, memilih lembaga keuangan syariah untuk bertransaksi adalah bagian dari rasionalitas yang mempertimbangkan aspek dunia dan akhirat,” imbuhnya.
Menurut Fatmawati, umat Islam harus berpikir rasional dengan mengedepankan kemaslahatan umum dan kepatuhan terhadap syariah dalam setiap keputusan ekonomi.
Acara yang diikuti oleh dosen dan mahasiswa dari INISNU Temanggung serta STAI Yogyakarta itu juga menggelar sesi diskusi interaktif. Berbagai pertanyaan terkait bagaimana konsep rasionalitas ini bisa diimplementasikan di sektor publik dan bisnis modern, mewarnai jalannya diskusi yang berlangsung dengan hangat, para peserta terlihat sangat antusias membahas persoalan tersebut.
Di akhir sesi, Dr. Fatmawati menekankan tentang pentingnya pemahaman rasionalitas ekonomi Islam yang harus terus dikembangkan melalui pendidikan dan penelitian.
“Dengan memahami dan mengimplementasikan nilai-nilai ekonomi Islam, kita tidak hanya menciptakan kesejahteraan material tetapi juga membangun masyarakat yang lebih adil dan harmonis,” tutupnya. ***