Magelang, Bewaramedia – Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kota Magelang bersama Muslimat NU menggelar acara halal bihalal yang berlangsung di Aula Kelurahan Panjang, Magelang Tengah, pada Minggu (4/5/2025).
Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, lurah, camat Magelang Tengah, termasuk, Ketua DPRD Kota Magelang, Evin Septa Haryanto Kamil serta anggota dewan, Anita dari PKB.
Kehadiran Ketua DPRD dan Anita dari PKB menunjukkan dukungan terhadap nilai-nilai persaudaraan dan kebersamaan yang digaungkan dalam acara tersebut.
Dalam acara yang penuh hikmah ini, KH. Ashlahudin yang juga seorang instruktur PD PKP NU memberikan tausiah tentang pentingnya halal bihalal sebagai momen mempererat ukhuwah Islamiyah dan menghilangkan dendam di antara sesama.
Dalam ceramahnya, KH. Ashlahudin menekankan bahwa halal bihalal bukan sekadar tradisi, tetapi juga memiliki makna mendalam mendalam tentang ajaran Islam.
“Halal bihalal adalah sarana untuk saling memaafkan, menumbuhkan kasih sayang, dan memperkuat hubungan sosial. Dengan ini, kita dapat membangun masyarakat yang harmonis dan penuh keberkahan,” terang KH. Ashlahudin dalam tausiah yang diikuti dengan khidmat oleh para hadirin.
Para peserta yang juga berasal dari beberapa Banom NU, menyambut baik kegiatan ini. Kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi momentum untuk menjaga persatuan di tengah keberagaman, baik dalam konteks keagamaan maupun sosial.
Sementara itu ketua Panitia, Mustofa, selain mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kegiatan yang mengangkat tema, Menguatkan ukhuwah dan sinergitas untuk kemandirian Nahdlatul Ulama, ia juga mengutip surat Al Hujarat ayat 10.
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah kedua saudaramu, dan bertakwalah kepada Allah agar kamu dirahmati,” ucapnya.
Acara halal bihalal ini sekaligus menjadi wadah bagi Nahdliyin dan warga NU untuk turut serta memperkuat sinergi antara pemangku kebijakan dan umat.
Senada, ketua LTN NU, Suyitno mengatakan bahwa kegiatan ini sekaligus menjadi sarana untuk saling berkoordinasi antar lembaga dan Banom.
“Ya meskipun tidak secara formal dan tidak bisa membahas secara mendalam, tapi kita bisa saling bertukar wacana, ide atau gagasan untuk kemajuan NU ke depan,” ucapnya berharap. ***
